Sabtu, 07 Mei 2011

MBS sbg inovasi pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke masa. Isu ini selalu saja muncul tatkala orang membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat diberikan dua buah model inovasi yang baru yaitu: Pertama "top-down model" yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan. Kedua "bottom-up model" yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.
Disamping kedua model yang umum tersebut di atas, ada hal lain yang muncul tatkala membicarakan inovasi pendidikan yaitu: a). kendala-kendala, termasuk resistensi dari pihak pelaksana inovasi seperti guru, siswa, masyarakat dan sebagainya, b). faktor-faktor seperti guru, siswa, kurikulum, fasilitas dan dana c). lingkup sosial masyarakat.
Pemerintah Indonesia pada dasarnya telah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mana selama ini dirasa masih kurang, diantaranya dengan membuat program-program, antara lain: pendidikan gratis, dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan menganggarkan belanja Negara (RAPBN) sebesar 20% dalam bidang pendidikan. Program tersebut diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, akan tetapi karena pengelolaannya masih terpusat dan kaku, program tersebut tidak dapat memberikan dampak positif. Salah satu masalahnya adalah manajemen sekolah yang belum sesuai terhadap kebijakan dari pemerintah pusat atau yang biasa disebut dengan system sentralisasi. Depatemen Pendidikan Nasional dalam modul Pelatihan (2005:15) mengemukakan tiga faktor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata, yaitu:
(1) Pertama, kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional yang berorientasi pada keluaran pendidikan (output) terlalu memusatkan pada masukan (input) dan kurang memperhatikan pada proses pendidikan.(2) Kedua, penyelengaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik. Hal ini menyebabkan tingginya ketergantungan kepada keputusan birokrasi dan seringkali kebijakan pusat terlalu umum dan kurang menyentuh atau kurang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah setempat. Di samping itu segala sesuatu yang terlalu diatur menyebabkan penyelenggara sekolah kehilangan kemandirian, insiatif, dan kreativitas. Hal tersebut menyebabkan usaha dan daya untuk mengembangkan atau meningkatkan mutu layanan dan keluaran pendidikan menjadi kurang termotivasi.(3) Ketiga, peran serta masyarakat terutama orangtua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini hanya terbatas pada dukungan dana. Padahal peran serta mereka sangat penting di dalam proses-proses pendidikan antara lain pengambilan keputusan, pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas. Atas dasar pertimbangan tersebut, perlu dilakukan reorientasi penyelengaraan pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) (School Based Management).
Berdasarkan hal tersebut munculah suatu pemikiran atau inovasi dalam pendidikan dan pengelolaan pendidikan yang memberi kebijakan kepada masing masing sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan dari pemerintah, Salah satu manifestasi adanya desentralisasi pendidikan dalam bentuk Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) diyakini dapat meningkatkan efisiensi, relevansi, pemerataan, dan mutu pendidikan serta memenuhi asas keadilan dan demokratisasi. Hal inilah yang disebut dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka akan dibahas lebih lanjut tentang “Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagai inovasi pendidikan di Indonesia”. Oleh karena itu identifikasi masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana peranan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam meningkatkan mutu   pendidikan di Indonesia?
2.  Faktor-faktor apa yang menunjang pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)?














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengetian  Inovasi Pendidikan
Dalam memberikan definisi atau pengertian inovasi pendidikan dengan berlandaskan pada pengertian awal dengan pengertian inovasi sebagai suatu penemuan yang  baru  baik berupa discovery maupun invention. Menurut Donald P. Ely dalam Ibrahim mengemukakan bahwa Discovery adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil kreasi manusia benda atau hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan kreasi baru.
Berdasarkan hal tersebut, Ibrahim (1988:40) memberikan pengertian Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi maupun discoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara  dan perbuatan mendidik. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional memberikan pengertian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Selanjutnya  Ibrahim (1988:51), memberikan pengertian bahwa Inovasi Pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discoveri yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Kemudian menurut Santoso S. Hamijoyo dalam Cece Wijaya,memberikan pengetian bahwa Inovasi Pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya) serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan (1991:7).
Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa Inovasi pendidikan adalah segala sesuatu penemuan baik berupa discoveri dan invensi dan dirasakan sebagai sesuatu yang baru untuk meningkatkan kemampuan mencapai tujuan dan memecahkan masalah-masalah pendidikan.
B.  Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
1. Pengertan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
             Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (pelibatan Masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Menurut Myers dan Stonehill (Nurhholis:2003) Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah suatu strategi untuk memperbaiki mutu pendidikan melalui pengalihan otoritas pengambilan keputusan dari pemerintah pusat kedaerah dan kemasing-masing sekolah, sehingga kepala sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap proses pendidikan, dan juga mempunyai tanggung jawab unuk mengambil keputusan yang menyangkut pembiayaan, personal dan kurikulum sekolah.
            Suryosubroto (2004: 196) menjelaskan bahwa MBS adalah suatu strategi pengelolaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang menekankan pada pengerahan dan pendayagunaan sumber internal sekolah dan lingkungannya secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu. Secara umum Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada Kepala Sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif dan melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua dan masyarakat) dalam rangka peningkatan mutu sekolah dalam kebijakan pendidikan nasional.
2. Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
            Adapun tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah sebagai berikut:
a.       Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b.      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
c.       Meningkatkan tanggung jawab sekolah pada masyarakat, orang tua dan pemerintah tentang mutu sekolah.
d.      Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
Kewenangan yang bertumpu kepada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki tingkat efektifitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut :
a)      Kebijakan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik,orang tua dan guru.
b)      Bertujuan bagaimana memberdayakan sumber daya lokal
c)      Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru dan iklim sekolah.
d)     Adanya perhatian bersama untung mengambil keputusan,memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancangan ulang sekolah, dan oerubahan perencanaan.
3. Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
            Dalam melaksanaan MBS dapat memberikan beberapa manfaat antara lain:
a)      Dengan kondisi setempat, sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugasnya
b)      Keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong propesionalisme kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah
c)      Guru didorong untuk berinovasi
d)     Rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah dan peserta didik.
4. Ciri-ciri Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
1.      Visi dan misi dirumuskan bersama oleh Kepala Sekolah, Guru, unsur siswa, Alumni, dan Stakeholder;
2.      RPS  (Rencana Pengembangan Sekolah) mengacu pada visi dan misi yang telah dirumuskan;
3.      Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah RAPBS) sesuai dengan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) yang disusun bersama oleh kepala sekolah, guru, dan komite sekolah secara transparan;
4.      Akuntabel (tanggung gugat);
5.      Otonomi sekolah terwujud yang ditandai kemandirian dan dinamika sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
6.      Pengambilan keputusan dilaksanakan secara partisipatif dan demokratis;
7.      Terbuka menerima masukan, kritik, dan saran dari pihak manapun demi penyempurnaan program;
8.      Mampu membangun komitmen seluruh warga sekolah untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan;
9.      Pemberdayaan seluruh potensi warga sekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
10.  Terciptanya suasana kerja yang kondusif untuk peningkatan kinerja sekolah;
11.  Mampu memberikan rasa bangga kepada semua pihak (warga masyarakat dan sekolah);
12.  Ada transparansi dan akuntabilitas publik didalam melaksanakan seluruh kegiatan.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka suatu sekolah yang melaksanakan MBS  secara ideal akan berimplikasi terhadap peningkatan mutu pendidikan disekolah tersebut
5. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
            Karakteristik MBS bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dapat mengoptimalkan kinerjanya  dalam proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem administrasi secara keseluruhan. Berdasarkan analisis dari berbagai sumber, dapat diidentifikasi beberapa karakteristik dasar MBS sebagai berikut: (a) Pemberian otonomi luas kepada sekolah.(b) Tingginya partisipasi masyarakat dan orang tua. (c) Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional. (d) team-work yang kompak dan transparan.
6. Faktor Pendukung Keberhasilan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Faktor-faktor keberhasilan pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah :


1.      Kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik.
MBS akan berhasil jika ditopang oleh kemampuan professional kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim organisasi yang kondusif untuk proses belajar mengajar.
2.      Kondisi sosial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan. Faktor eksternal yang akan turut menentukan keberhasilan MBS adalah kondisi tingkat pendidikan orangtua siswa dan masyarakat, kemampuan dalam membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi dalam mendorong anak untuk terus belajar.
3.      Dukungan pemerintah
Faktor ini sangat membantu efektifitas implementasi MBS terutama bagi sekolah atau sekolah yang kemampuan orangtua/ masyarakatnya relatif belum siap memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan. alokasi dana pemerintah dan pemberian kewenangan dalam pengelolaan sekolah atau sekolah menjadi penentu keberhasilan.
4.      Profesionalisme
 Faktor ini sangat strategis dalam upaya menentukan mutu dan kinerja sekolah. Tanpa profesionalisme kepala sekolah, guru, dan pengawas, akan sulit dicapai program MBS yang bermutu tinggi serta prestasi siswa.
            Dengan adanya faktor-faktor keberhasilan dalam melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) maka seluruh pihak yang terlibat didalam pelaksanaanya (MBS) harus berkomitmen dan berperan serta dalam menghasilkan suatu pendidikan yang bermutu sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional .



















BAB III
KESIMPULAN
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada intinya adalah memberikan kewenangan terhadap sekolah untuk melakukan pengelolaan dan perbaikan kualitassecara terus menerus. Dapat juga dikatakan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Tujuan diterapkannya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah dalam mewujudkan kemerdekaan pemerintah daerah dalam mengelola pendidikan. Dengan demikian peran pemerintah pusat akan berkurang. Sekolah diberi hak otonom untuk menentukan nasibnya sendiri. Paling tidak ada tiga tujuan dilaksanakannya MBS Peningkatan Efesiensi, Peningkatan Mutu, Peningkatan Pemerataan Pendidikan.
Terdapat empat faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan atau inplementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu :1) Kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik, 2) Kondisi sosial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan, 3) Dukungan pemerintah, 4) Profesionalisme.
Oleh karena itu, Idealnya pendidikan di Indonesia menerapkan MBS dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, dan dibutuhkan peranan dari semua unsure masyarakat sekolah dan pemerintah dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional.













DAFTAR PUSTAKA

Caldwell, B.J. and J.M. Spinks. (1988), Towards the Self-Managing School. The Self-Managing School, The Falmer Press, London.
Depdiknas, (2003), Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Depdiknas, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS : 2005)
Ibrahim, (1988), Inovasi Pendidikan , Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan LPTK, Jakarta.
Mulyasa, E. 2002. manajemen berbasis sekolah konsep, strategi dan inplementasi.bandung: remaja rosdakarya
Suryosubroto. (2004), Manajemen Pendidikan di Sekolah, Pt Rineka Cipta, Jakarta.
Sumber : Bahan Ajar Pelatihan MBS/CLCC http://pendidikan.net/download.html

Wijaya, Cece, Djaja Jajuri, A. Tabrani Rusyam. (1991), Upaya Pembaharuan dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.


Referensi :


9 komentar:

Unknown mengatakan...

Thanks ya sob sudah berbagi ilmu .............................



bisnistiket.co.id

Great Awan mengatakan...

Thanks for sharing info. Keep up the scr888 apk all version good work...We hope you will visit our blog often as we discuss topics of interest to you

Scr888 Malaysia mengatakan...

There are certainly a lot of details tm.scr888 online like that to take into consideration.Like your Posts.Thanks Keep Posting.

flag mengatakan...

You have some honest mega888 apk download 2019 ideas here. I done a research on the issue and discovered most peoples will agree with your blog.

flag mengatakan...

Scr888 is your one-stop portal for online gambling in Asia.

Betting is great fun and we’ve developed in-depth guides and resources Scr888 for online gamblers from Asia.

We provide access to top-rated casinos https://918kissapk.webnode.com/ and sports bookies. You’ll also find the best online slots, poker rooms and esports betting sites. https://918kissapk.webnode.com/l/this-is-a-blog-post-with-images/

Scr888 Malaysia mengatakan...

scr888 malaysia I wanted SCR 888 to thank you for this scr888 apk great read. Your blog scr888 casino is one of the finest blog . Thanks for posting scr888 kiosk this informative article.

pussy888 mengatakan...

This is a brilliant writing and very pleased to find this site. I couldn’t discover to much pussy888 login different information on your blog. I will surely be back again to look at some other important posts that you have in future.

TOGEL212 mengatakan...

TOGEL212

agen togel212
alamat togel212
alternatif togel212
angka jitu hk togel212
angka jitu togel212
angka main hk togel212
aplikasi togel212
bandar togel212
bandar togel togel212
bo togel212
bocoran hk togel212

TOGEL ONLINE

jayatogel
togel online
togel singapore online
togel online terpercaya
daftar togel online
togel online sgp
jaya togel keluaran hongkong
jaya togel sdy
bandar togel online
situs togel online
togel online org

BERKAH365

Berkah 365
liga Berkah365
link alternatif Berkah365
live chat Berkah365
Berkah365 seo
Berkah365 asia
login Berkah365
link Berkah365
dunia Berkah365
Berkah365 link alternatif
king Berkah365
Berkah365 alternatif

CASINO GANG mengatakan...

CASINO GANG

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons