Sabtu, 12 Maret 2011

UTS

UJIAN TENGAH SEMESTER
MATAKULIAH FILSAFAT ILMU
PRODI PENDIDIKAN IPS
SEKOLAH PASCA SARJANA UPI BANDUNG

Nama               : Ahsan Sofyan
NIM                : 1006980
Kelas               : A
Dosen              : Prof. DR. Rochiati Wiriatmadja, MA

SOAL:
l. jelaskan konsep-konsep ini sehingga bermakna :

1.      Berfikir kritis analitik adalah Adalah proses berfikir kognitif, sebuah tindakan mental  yang membutuhkan pengetahuan dengan tekanan pada bernalar atau reseanoning dan mampu menganalisa sesuatu dengan menghubungkan satu masalah dengan masalah yang lain.atau
berfikir secara hati-hati, mendalam, logis, menggunakan penalaran
2.      Berfikir kritis sintetik adalah proses berfikir yang berkaitan dengan beberapa tindakan dan membutuhkan keterlibatan aktif dari sang pemikir. Dengan kata lain berfikir yang mampu menggabungkan, simpulan dari beberapa fikiran-fikiran sebelumnya.
3.      Ontologi ips
IPS sebagai sosial studies merupakan disiplin ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena sosial secara multi disipliner berdasarkan cabang-cabang sosial sains
4.      Logika berasal dari kata Yunani kuno logos.yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
5.      Kebenaran etik adalah Kebenaran yang berlaku bagi semua orang dan dapat diterima oleh semua orang. Ia dapat diterima oleh semua orang bukan terutama karena ia merupakan kebenaran suatu kelompok, tetapi oleh karena ia merupakan kebenaran yang universal yang dapat difahami secara rasional oleh semua orang ( Darmaputra. 2005. H 681 ).

II. Kemajuan Ilmu dan teknologi berlangsung dengan cepat pada masa pencerahan/Enlightenment karena ditemukan metode ilmuan oleh para ilmuan.

1.      Bagaimana prosedur metode Cartesian (Rasional, Deduktif)berlangsung?
Jawab:
Sebuah proses berfikir  yang menggunakan argumen-argumen deduktif untuk beralih dari premis-premis yang ada, yang dianggap benar, kepada kesimpulan-kesimpulan, yang mestinya benar apabila premis-premisnya benar.

2.      Bagaimana prosedur metode Bacon/Newton (Empiris,Deduktif)berlangsung?
Jawab:
Sebuah proses berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Sebuah proses berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

3.      Bagaimana prosedur metode Cartesian-Newtonian berlangsung?buat bagannya!
Jawab:
Cartesian-Newtonian merupakan cara pandang yang menjadikan kehendak manusia sebagai penguasa atas alam (Antroposentris). Pada saat yang sama kekuasaan tersebut memperlakukannya sebagai objek pemenuh nafsu manusia-manusia modern dengan dalih meraih kemanunggalan tekhnologi serta kemajuan di bidang industri. Kemajuan yang anti-ekologis yang mengeruk sekaligus merusak bumi tanpa berupaya memikirkan keselamatan manusia yang hidup di masa setelahnya. Paradigma ini terlahir berkat pemikiran Rene Descartes (Cartesian) dan Isaac Newton (Newtonian) yang membidani revolusi ilmiah di Eropa abad 17 M silam. Revolusi ilmiah yang sejatinya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah, ternyata telah melahirkan pola kehidupan masyarakat modern yang materialistis-mekanistis dan deterministik.

III. Logika,tidak terlepas dari pola berfikir kritis analitik dan sintetik. Dalam menyusun proposisi-proposisi penelitian. Logika diperlukan,baik dalam pola induktif atau deduktif.

1.      Analisis dari Silogisme kategoris umum:
Mencuri itu haram
Mencontek adalah mencuri gagasan orang lain
Maka,mencontek itu haram
            Jawab:
Mencuri itu haram (premis mayor)
Mencontek adalah mencuri gagasan orang lain (premis minor)
Maka,mencontek itu haram (konklusi)

2.      Silogisme Kondisional banyak digunakan untuk membuat hipotesis.
Membuat hipotesis penelitian tesis dan menganalisanya?
            Jawab:
Apabila ahsan mendapatkan uang banyak, ahsan tidak miskin
Ahsan tidak miskin
Jadi ahsan telah mendapatkan uang banyak.
Hipotesis:
               Seberapa besar uang yang dimiliki oleh ahsan?
               Seberapa besar uang yang dibutuhkan oleh ahsan?

3.      Untuk mencek kebenaran dan derajat keterpercayaan penelitian,apa yang diperlukan?jelaskan!
            Jawab:
a.         Tes Validitas Internal
Untuk mengukur sejauh mana kesesuaian antara data hasil penelitian dengan keadaa sebenarnya. Validitas ini diperoleh dengan cara penggunaan instrument pengambilan data yang memenuhi pesyaratan ilmiah ( valid dan reliable ).
b.         Tes Validitas Eksternal
Untuk mengukur sejauh mana kesesuaian antara generalisasi hasil penelitiandan keadaan yang sebenarnya. Validitas ini diperoleh dengan baik bila pengambilan sampel yang kita lakukan representative.

IV. Islam mempunyai kepedulian juga tentang kemajuan ilmu pengetahuan,hal ini terjadi pada zaman sultan Al-Ma`mun II:

1.      Apa yang anda ketahui tentang:
Filsafah Yunani; neo-Platonisme?Jelaskan!
Jawab:
Neo-Platonisme berpusat pada konsep "Yang Esa" (dalam bahasa Yunani to hen, dan dalam bahasa Inggris the one). Terkadang "Yang Esa" disebut juga sebagai "Yang Baik” "Yang Esa" tersebut tidak dapat dibicarakan, tidak dapat dipikirkan, dan tidak dapat diidentifikasikan. Ia bukan sesuatu dan juga bukan roh. Tidak ada atribut yang melekat kepadanya. Kemudian "Yang Esa" itu merupakan asal dan tujuan segala sesuatu. Dalam Enneadeis, buku kumpulan karangan Plotinos. Buku yang diterbitkan muridnya Porphyrios (232-301 SM).

2.      Apa peran dan kedudukan Ibnu Sina dibidang Ilmu Kedokteran?tuliskan Biografi dan karya tulisnya!
Jawab:
1.      Peran Ibnu sina dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Dalam buku Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.
Ibnu sina memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.
Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”
Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.
Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.
2.      Bagaimana pendapat Al-Gazali tentang

a. Ajaran Sufi (Sufi isme)
            Jawab:
JALAN sufi adalah jalan pembebasan ketika manusia terperangkap kekaguman narsistik pada diri sendiri. Adalah imam AL-Ghazali yang diletakkan sebagai pengkritik paling keras terhadap perangkap-perangkap duniawi. Termasuk perangkap ilmu pengetahuan
Imam Al- Ghazali bukannya menolak arti dan fungsi segala tingkat ilmu pengetahuan. Melainkan menyadari ada bidang kehidupan yang tidak semata bisa dipahami dan dihidupi hanya dengan jaln ilmu obyektif. Jalan itulah jalan Sufi, yang merupakan jalan keempat (sesudah jalan indera, jalan rasional dan jalan filsafat). Jalan yang mampu membawa manusia ke dalam suatu hidup yang bebas dari segala batas material bendawi.
Jalan sufi itu akan mudah di fahami dengan melihat orang membedakan dua jalan mencapai dan memahami Tuhan dengan segala maksud ajarannnya. Diaman orang seringkali membedakan dua jalan islam dalam mencari dan mendekati Tuhan. Yaitu, yang pertama jalan syariat dan jalan sufi sebagai jalan kedua.
Karena itu adalah penting untuk memahami bahwa jalan sufi bukan semata jalan mencapai mencapai Tuhan yang isolatif dengan hanya menyibukkan diri “ngurusi Tuhan” Jalan sufi adalah juga jalan social ketika manusia sibuk “ngurusi sesam manusia” sebagai jalan mencpai hadirat sang Maha Besar dan Maha Kekasih. Rosul Muhammad SAW suatu ketika bersabda “jika engkau menolong sesama, Tuhan pun akan menjadi penolongmu”.

b. Kajian Falsafah Barat (Neo-Platonisme)
            Jawab:

Renaisans, yang berkembang pada abad ke-15 dan 16.
Pada saat ini dilakukan revivalisasi filsafat-filsafat Plato, sehingga
periode ini disebut juga dengan Neo-Platonisme;




0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons